Senin, 05 Juli 2010


Judul Film : The Game Plan

Produced by : David J. Bomba

Directed By : Andy Fickman

Directed of Photography : Greg Gardiner

Edited by : Michael Jablow


Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Joe Kingman (Dwayne “The Rock” Johnson), dia seorang kapten Rugby yang kaya raya, hal ini diperlihatkan pada awal film yang di shoot adalah lapangan mewah Rugby Boston dan keindahan kota ini dipenuhi gedung-gedung bertingkat, gambar kota diambil dengan cara bird eye, gambar Joe yang selalu menghiasi layar kaca dan tidak pernah terlepas dari sorotan kamera para jurnalis olahraga. Kemudian pengambilan gambar piala-piala yang diraih oleh Joe Kingman di apartemennya, ruangan apartemen yang dirancang dengan sistem digital, ketika ingin melakukan sesuatu tinggal memijit remot kontrol canggih. Semua ruangan di shoot secara paning dan high angle untuk memperlihatkan kekayaan Joe dan berbagai penghargaan yang ia peroleh.

Karakter Joe Kingman yaitu percaya diri dan memiliki motto “Pantang mengatakan Tidak”, keras kepala, egois, senang berpesta, seorang pemimpin tim Rugby yang diandalkan, sangat percaya diri, namun sering diterpa gosip karena di usianya yang sudah 30 dia belum menikah meski banyak wanita disekelilingnya, dia memiliki bulldog diberi nama Spike yang selalu menemaninya.

Kesuksesan-kesuksesan yang ia capai mulai terancam ketika tiba-tiba datang seorang gadis kecil berusia 8 tahun bernama Peyton yang datang ke rumahnya dan mengaku sebagai putrinya. Dia baru sadar kalau dulu ia pernah menikah dengan Sara Kelly yang tidak lama kemudian bercerai. Karakter Peyton sungguh menggemaskan, cerdas, keras kepala, kadang bersikap seperti orang dewasa, tidak mau mengalah, senang balet.

Karakter Joe dan Peyton yang sama-sama keras kepala membuat adegan demi adegan dapat membuat penonton terhibur, apalagi dengan tingkah Peyton yang selalu membuat Joe jengkel, misalnya ketika Peyton mendandani Spike anjing milik Joe yang selalu terlihat keren dan gagah, tiba-tiba dikenakan rok balet dan mewarnai kuku-kukunya, kemudian mengambil alih semua barang milik Joe, mulai dari kamar tidur, televisi, mobil ferrari yang harus diganti, menghiasi baju dan bola rugby-nya dengan bedazzle (semacam payet berwarna-warni), sampai membuat dapur berantakan, Peyton lucu juga dapat menarik perhatian teman-teman Rugby Joe.

Kejadian-kejadian lucu dikemas sebaik mungkin agar penonton terhibur, Dwayne pun cukup mendalami karakter seorang Joe Kingman yang di satu sisi dia adalah seorang superstar yang banyak dikagumi orang dan selalu menganggap dirinya yang paling hebat dan benar, namun ia dapat terlihat rapuh ketika Peyton pergi meninggalkannya. Pergantian dari adegan kocak ke adegan yang mengharukan tetap disisipi dialog-dialog lucu, sehingga genre film ini tetap kental dengan komedinya dan berakhir happy ending.

Tidak ada komentar: