Rabu, 15 April 2009

Perasaanku akhir-akhir ini benar-benar tak menentu, aku bingung harus berbagi dengan siapa karena ternyata disimpan sendiri begitu menyakitkan dan membuat menderita, kepala rasanya mau meledak, beban ini terasa begitu berat.
Sebenarnya dimana letak kesalahanku sehingga membuat seseorang yang berarti dalam hidupku mendiamkanku seperti ini, apa kesalahanku terlalu besar sehingga dia memperlakukanku begini.
Jujur aku sangat menderita, menderita karena tak dapat melihat senyumannya, candaannya, perhatiannya, ledekannya, semua yang ada pada dirinya untuk sekarang ini aku tak dapat menyaksikan itu semua.
Otakku benar-benar sudah terasa berat...
Setiap kali mengingatnya hanya air mata yang mengalir menahan sakitnya memendam kerinduan, sebenarnya aku tak ingin menjadi sosok yang cengeng dan terlihat begitu lemah, namun ternyata kenyataannya memang begitu, tak bisa dipungkiri batapa rapuhnya aku.
Aku selalu berusaha menahan supaya air mata ini tak menetes tapi rupanya kesakitan selalu menjalari batinku....
Ternyata sesakit ini.....
Aku berharap semuanya bisa berakhir dengan cepat....
Aku merasa sudah tak kuat menahannya, memikulnya sendirian.....
Aku mencintainya....sangat mencintainya...
Begitu menyayanginya....
Sekarang aku tak berharap dia memiliki perasaan yang sama...
Seandainya dia bahagia tanpaku, aku akan berusaha untuk bahagia untuknya dan perasaan ini akan kusimpan untuk mengisi hari-hariku yang semoga dipenuhi dengan kebahagiaan...

3 komentar:

feri mengatakan...

semua caerpenmu tidak ada yang mutu. kalau kamu terus nulis kaya gini. lebih baik jangan nulis. banyak baca. percuma. gak bakalan ada media manapun yang mau sama tulisan yang jelek seprti ini

feri mengatakan...

semua caerpenmu tidak ada yang mutu. kalau kamu terus nulis kaya gini. lebih baik jangan nulis. banyak baca. percuma. gak bakalan ada media manapun yang mau sama tulisan yang jelek seprti ini

Unknown mengatakan...

saya mau tanya sama Feri....

apa Saudara Feri SUDAH "JAGO" NULIS???? sehingga anda bisa menjastifikasi dengan perkataan seperti itu...

setahu saya.... penulis-penulis handal seperti, Soni Farid Maulana, H.W. Setiawan... tidak pernah menjast seperti itu.... mereka justru memberi semangat dengan menkritik dengan memberi solusi....

saya pernah membaca salah satu buku.... mengkritik dan mencaci tanpa memberi jalan keluar itu tanda orang bodoh mau bicara...

maaf kalau menyinggung... saudara Feri...